Mengenal Nabi Muhammad ﷺ

بسم الله

Syarah Tsalatsah Ushul Wa Adillatuha
"MENGENAL NABI MUHAMMAD ﷺ"
Syaikh Muhammad At Tamimi Rahimahullah

Pemateri: Ustadz Abu Dawud حفظه الله تعالى
Waktu: Ba'da Maghrib-selesai
Tempat: Masjid Fastabiqul Khairat, Singkawang

4 pokok yang harus dimiliki ketika seorang mengenal Nabi Muhammad ﷺ. Kalau ada 4 pokok ini, maka sah agamanya.

1. Mengetahui nama pertama Nabi Muhammad ﷺ: Muhammad
2. Muhammad adalah Hamba Allah dan Rasul-Nya.
3. Sesungguhnya yang beliau bawa adalah bukti-bukti, petunjuk-petunjuk, dan agama yang benar.
4. Mengenal bahwasanya kebenarannya dan kebenaran kerasulannya itu berdasarkan Al-Qur'an.

Pokok yang menyampaikan syariat Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada kaum muslim: Muhammad ﷺ

Umur Muhammad 63 tahun.

• 40 tahun sebelum kenabian. Tidak ada hukum agamanya di sini. Belum diangkat menjadi nabi maupun rasul.
• 23 tahun berikutnya. Beliau adalah Nabi dan Rasul. Diangkat menjadi nabi dengan Q.S Al Alaq 1-5 (ayat kenabian). Diangkat menjadi seorang rasul dengan Q.S Al Muddassir: 1-7. Dan negerinya itu Mekkah.

❗Tidak semua nabi itu rasul❗

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus Beliau untuk memberikan peringatan kepada umat dari kesyirikan dan mendakwahkan tauhid.
Bahaya-bahaya kesyirikan dan malapetakanya.

Dalil: Q.S Al muddassir -> Bagaimana dakwah Beliau.

Makna Q.S Al Muddassir: 2
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُمْ فَاَ نْذِرْ 

"Bangunlah, lalu berilah peringatan!"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 2)

Bangun dan berikan peringatan dari kesyirikan, dan ajak orang untuk bertauhid.
Kenapa ditafsirkan dari kesyirikan padahal dalam ayat tidak ada disebutkan?
Makna dari peringatan pada ayat tersebut merujuk dari bahasa orang arab asli. Memberi peringatan itu adalah mengancam atau menakut-nakuti.

Untuk pokok perkara-perkara yang buruk, berilah peringatan kepada manusia, jangan sampai manusia mengerjakannya, dan perkara terburuk adalah syirik. 

Keburukan paling pertama: syirik.
Dan ajak orang untuk bertauhid.
Jangan pernah kita bermain-bermain dengan kesyirikan ini. 

Berdo'alah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk terhindar dari kesyirikan, jangan berfoto dengan patung-patung.
Contoh kesyirikan di Singkawang: patung

Makna Q.S Al Muddassir: 3
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ 

"Dan agungkanlah Tuhanmu,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 3)

Besarkan Allah dengan cara mentauhidkan-Nya.
Dari segi apa membesarkannya? Dengan cara mentauhidkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena Allah itu besar dengan tauhid hamba-Nya.
Tauhid: menyembah hanya kepada-Nya.
Mengecilkan Allah, menghinakan Allah: syirik

Makna Q.S Al Muddassir: 4

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَثِيَا بَكَ فَطَهِّرْ 

"dan bersihkanlah pakaianmu,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 4)

Bersihkan pakaianmu di sini maksudnya adalah bersihkan amalanmu.
Pakaian -> amal sholeh
Bersihkan amalan-amalanmu dari kesyirikan. Berdasarkan tafsir dari para salaf.
Pakaian terbaik manusia adalah amal sholeh.
Dan pakaian ketaqwaan: mengerjakan perintah Allah. Ketika seseorang berbuat syirik, berarti dia mengotori amalnya. Paling utama kita bersihkan adalah amal. Baik itu syirik besar maupun kecil. Salah satu contoh syirik kecil: riya

Makna Q.S Al Muddassir: 5

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لرُّجْزَ فَاهْجُرْ 

"dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 5)

Kata الرجز di sini berarti patung.
Terdapat 3 tingkatan yang disebutkan penulis

1. Meninggalkan patung beserta penyembahnya. (Pelaku). Pada tingkatan ini, masih akrab dengan pelaku syirik.
2. Hal tertinggi dari meninggalkannya adalah berlepas diri dari patung dan pelakunya. Karena sebagian manusia itu masih mendukung pelakunya.
3. Berpisah jauh dari patung dan pelakunya.

Tambahan

4. Bermusuhan dengan patung dan pelakunya.

Menegakkan untuk bermusuhan. 

Maksudnya adalah musuh-musuhnya orang beriman adalah orang kafir.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)

Berdasarkan ayat ini, orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho dengan Muhammad ﷺ sampai beliau mengikuti mereka (yahudi dan nasrani). Maksudnya adalah mereka membenci Muhammad ﷺ sampai kapanpun. Muhammad ﷺ berapa kali mau dibunuh karena bencinya orang Yahudi dan Nasrani terhadap Muhammad ﷺ.